PERKEMBANGAN
AKAL, MOTORIK DAN SPIRITUAL PESERTA
DIDIK
A.
Perkembangan
Perkembangan
menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses menuju kedepan dan tidak
dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan perubahan
yang sedikit banyak berisifat tetap dan tidak dapat diulang. Perkembangan
menunjukkan pada perubahan-perubuahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan
maju.
B.
Tridimensi
Peserta Didik
Dari sisi pandangan positif, manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling mulia, berakal, berbudi, insan beradab, paling potensial untuk
berkembang, dan sebagainya. Sedangkan dalam pandangan negatif, sebagian manusia
merupakan makhluk paling rakus, penggunaan teknologi yang kejam, penguras
sumber daya alam yang tamak, pembisnis yang curang, dan lain sebagainya. Disinilah
tugas pendidikan sangat berperan penting yaitu mengoptimasi potensi peserta
didik dari negatif ke positif serta meningkatkan dan memapankan perilaku
positif yang dimiliki.
Menurut pemikiran filsuf Kuno, Bas van Rijken (2009) berpendapat
bahwa manusia termasuk peserta didik yang terdiri dari unsur atau dimensi yaitu
fisik, nurani dan pikiran (akal). Sebagai manusia biasa, peserta didik itu
beragam, baik secara fisik, nurani maupun penalarannya. Kemampuan dalam
mengembangkan ketiga aspek tersebut pun beragam. Keragaman ini dipandang
mendorong layanan pendidikan untuk harus menjadikannya sebagai “seni” dalam
bertindak untuk pembelajaran kepada mereka.
Peserta didik yang lemah secara fisik dapat menginspirasikan layanan pendidikan
untuk melakukan penguatan.
C. Dimensi Motorik (fisik) Peserta Didik
Fisik sesungguhnya merupakan instrumen dalam membantu kata hati
atau pikiran. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh maka memungkinkan anak untuk
dapat lebih mengembangkan keterampilan fisiknya dan ekplorasi terhadap
lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya.
Menurut ahli psikologi, bahwa perkembangan
pikiran terjadi paling pesat pada masa anak berumur 3-6 tahun Pada usia ini
juga terjadinya pertumbuhan ”myelinization” (lapisan urat syaraf dalam
otak yang terdiri dari bahan penyekat berwarna putih, yaitu myelin)
secara sempurna. Lapisan urat syaraf ini membantu transmisi impul-impul syaraf
secara cepat, yang memungkinkan pengontrolan terhadap kegiatan-kegiatan motorik
lebih seksama dan efisien. Pada masa 6-12 tahun, anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut
kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan
menghitung). Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang maka
perkembangan motorik anak sudah terkoordinasi dengan baik. Sesuai dengan
perkembangan fisik (motorik) maka di kelas-kelas permulaan sangat tepat
diajarkan :
1.
Dasar-dasar keterampilan untuk
menulis dan menggambar
2.
Keterampilan dalam
mempergunakan alat-alat olahraga
3.
Gerakan-gerakan untuk meloncat,
berlari, berenang, dsb.
4.
Baris-berbaris secara sederhana
untuk menanamkan kebiasaan, ketertiban dan kedisiplinan.
D. Dimensi Sosial Peserta Didik
Pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesasama peserta didik dan
Pendidik serta orang lain. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai
lembaga tempat para siswa belajar, beradaptasi, bergaul sesama teman yang
berbeda jenis kelamin, suku bangsa, agama, status sosial dan kecakapan. Perkembangan sikap social didukung oleh perkembangan emosi dan proses berpikir yang
semakin meningkat.
Penyesuaian
sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan
berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup hubungan
dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman atau
masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan masyarakat sebenarnya
sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu menyerap berbagai
informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara komunitas
(masyarakat) diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh sang
individu.
Apa yang
diserap atau dipelajari individu dalam poroses interaksi dengan masyarakat
masih belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian sosial yang memungkinkan
individu untuk mencapai penyesuaian pribadi dan sosial dengan cukup baik.
Proses berikutnya yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah
kemauan untuk mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap
masyarakat biasanya memiliki aturan yang tersusun dengan sejumlah ketentuan dan
norma atau nilai-nilai tertentu yang mengatur hubungan individu dengan
kelompok.
E. Dimensi Spiritual dan Intelektual Peserta Didik
1.
Dimensi Spiritual / Nurani (nalar hati)
Nurani juga dapat dipandang
sebagai bantuan bagi keinginan seseorang atau peserta didik. Nalar hati sering
diidentikan dengan perasaan pribadi. Nurani memiliki nilai lebih dalam
sifat-sifat kemanusiaan. Peserta didik merupakan makhluk yang memiliki energi
spiritual. Sebagai makhluk spiritual, peserta didik memiliki jiwa dan sangat
pribadi. Dimana, didalamnya terkandung sikap yang suci untuk saling mengasihi,
membangun aspirasi dan harapan serta visi. Dimensi spiritual ini merupakan
nilai kemanusiaan sejati. Dengan nilai-nilai spiritual itu pun peserta didik
akan dapat mengenal diri sendiri. Satu hal yang tidak kalah penting dalam
dimensi spiritual adalah kesadaran, sesuatu yang diidentifikasikan sebagai
penembus semua lini kehidupan. Kesadaran peserta didik adalah hubungan mereka
dengan dunianya, sementara kemampuan berpikir merupakan alat untuk membuat
keputusan.
2.
Dimensi Intelektual atau Pikiran (nalar otak)
Pikiran juga dapat dipandang sebagai bantuan bagi keinginan
seseorang atau peserta didik. Pikiran biasanya berupa kesadaran menggunakan
pikiran, meski kadang-kadang tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh nalar
hati. Dalam kehidupan sehari-hari
istilah pikiran sering dianggap identik
dengan istilah penalaran, kecerdasan, intelegensi. Tetapi bisa
pula diartikan bahwa pikiran adalah hasil kegiatan
berfikir. Kegiatan berfikir menggunakan sarana atau alat
yang disebut akal dan otak. Dengan demikian yang dimaksud
dengan perkembangan pikiran adalah kemampuan berpikir
manusia. Pada masa anak-anak pikiran telah nampak
perkembangannya tahap demi tahap, ahli psikologi sepakat
bahwa perkembangan pikiran terjadi paling pesat pada masa
3 samapai 6 tahun. Pada masa ini, pikiran anak-anak pada umumnya
benar-benar telah jalan, misalnya ketika anak sedang berbicara dengan temannya. Dalam
pembicaraan itu bisa terjadi tanya jawab yang dilakukan
secara bersama, apa yang dilakukan anak memerlukan kerja pikiran, supaya
pembicaraannya masuk akal dan tidak dikritik oleh teman-teman.
Pada usia dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual
atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan menghitung).
F. Asumsi – Asumsi Perkembangan Peserta Didik
Pemahaman mengenai “perkembangan peserta didik” dan “tugas-tugas
perkembangannya” merupakan instrumen untuk memberikan layanan kependidikan yang
prima sesuai dengan tahap-tahap perkembangan mereka menurut usia atau jenjang
persekolahan yang dijalaninya dalam melatih, mendidik, dan mengajar peserta
didik sesuai dengan psikologi perkembangannya. Pemikiran nativisme mengatakan
bahwa perkembangan anak atau peserta didik ditentukan oleh bawaannya sejak
lahir.
Perkembangan anak merupakan fungsi dari faktor bawaan dan
lingkungan. Ini dikemukakan oleh William Stern. Dijelaskan bahwa perkembangan
anak ibarat bibit yang baik ditanam pada tempat yang cocok. Berarti, kombinasi
yang kongruen antara pembawaan dan lingkungan menentukan perkembangan anak.
Perkembangan anak atau peserta didik merupakan fenomena buatan oleh
karenanya proses pengembangan mereka harus dioptimasi. Pemikiran ini dianut
oleh aliran empirisme. Jika peserta didik menerima layanan dari guru yang baik,
belajar disekolah dengan fasilitas yang lengkap, dan lingkungan yang kondusif,
perkembangan mereka akan menjadi optimal.
G. Implikasinya dalam penyelenggaraan
pendidikan
Peserta
didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam
proses belajar mengajar. Didalam proses belajar-mengajar, peserta didik sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita dan memiliki tujuan dan kemudia ingin
mencapainya secara optimal. Jadi dalam proses belajar mengajaryang perlu
diperhatikan pertama kali adalah peserta didik, bagaimana keadaan dan
kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain.
Karakteristik
yang menonjol pada anak usia sekolah menengah adalah sebagai berikut: adanya
kekurang seimbangan proporsi tinggi dan berat badan, mulai timbulnya ciri-ciri
sekunder, timbulnya keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing, kecenderungan
antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul dengan orang banyak serta
antara keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan
bantuan dari orang tua, senang membandingkan kaidah-kaidah, nilai-nilai etika,
atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
Karakteristik
tersebut menuntut guru untuk:
1.
Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan
siswa pria dan wanita ketika membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi
dan fisiologi.
2.
Menyalurkan hobi dan minat siswa melalui kegiatan-kegiatan
yang positif.
3.
Menerapkan pendekatan pembelajaran yang
memperhatikan perbedaan individual atau kelompok kecil.
4.
Meningkatkan kerja sama dengan orang tua dan
masyarakat untuk mengembangkan potensi siswa.
5.
Menjadi teladan atau contoh, serta Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab.
Ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh peserta didik sebagai
subjek belajar :
1.
Mememahami dan menerima keadaan
jasmani
2.
Memperoleh hubungan yang
memuaskan dengan teman-teman sebayanya.
3.
Mencapai hubungan yang lebih “matang”
dengan orang dewasa
4.
Mencapai kematangan Emosional
5.
Menujukepada keadaan berdiri
sendiri dalam lapangan finansial.
6.
Mencapai kematangan intelektual
7.
Membentuk pandangan hidup
8.
Mempersiapkan diri untuk
mendirikan rumah tangga sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah berkunjung , diharapkan untuk meluangkan pendapat anda ....!!