BERBAGI

BERBAGI
"WELCOME"

Minggu, 20 Mei 2012

mendidik dengan sepenuh hati & membuat peserta didik cemerlang

MENDIDIK DENGAN SEPENUH HATI
DAN MEMBUAT PESERTA DIDIK CEMERLANG
 
Pendidikan dan pembelajaran dilaksanakan untuk dapat melakukan perubahan kompetensi seseorang yang dalam kondisi kurang menjadi yang lebih dan seterusnya. Setiap peserta pendidikan dan pembelajaran berharap dapat berhasil mencapai kondisi terbaik bagi dirinya.
Untuk mengetahui tingkat pencapaian kondisi tersebut,maka kita terap kan Indikator prestasi belajar. Dengan memperhatikan indikator prestasi belajar ini, maka secara sistematis kita dapat mengkondisikan program kegiatan  kita.
A.      Indikator keberhasilan anak dalam pendidikan
Pada saat mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran, anak didik belum mempunyai bekal yang sesuai dengan kebutuhan. Dan, karena kondisi inilah yang membuat mereka mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.
Sementara itu ,untuk mengetahui tingakat keberhasilan anak dalam mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran, maka kita dapat perhatikan berdasarkan indikator atau kondisi yang telah  berhasil dicapai oleh anak didik. Indikator prestasi belajat anak didik dapat kita lihat berdasarkan beberapa hal berikut,yaitu:
1.        Berubahnya kompetensi kognitif anak didik
Aspek kognitif adalah terkait dengan pengetahuan mengenai beberapa konsep terkait dengan kebutuhan hidup. Indikasi keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran dapat dilihat dari peningkatan kompetensi kognitif ini. Semakin bagus peningkatannya,maka semakin berhasil proses pendidikan dan pembelajarannya.
2.        Berubahnya kompetensi afektif anak didik
Aspek afektif adalah aspek yang terkait dengan nilai sikap yang ada di dalam anak didik. Kompetensi afektik ini merupakan indicator keberhasilan bagi proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan memperhatikan tingkat perubahan yang terjadi pada kompetensi afektif ini, maka kita mngetahui tingkat keberhasilan proses.
3.        Berubahnya kompetensi psikomotor anak didik
Aspek psikomotor adalah aspek yang terkait dengan kompetensi keterampilan anak didik. Aspek psikomotor sangat penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran sebab aspek ini merupakansalah satu indikator prestasi belajar anak didik.
B.       Hal yang Dilakukan Guru
Untuk mencapai keberhasilan proses belajar anak didik sesuai dengan indicator yang sudah ditentukan,maka guru seharusnya melakukan beberapa hal berikut,yaitu:
1.        Jangan hanya mengajar,tetapi juga harus mendidik
Pada saat malaksanakan tugas dan kewajiban profesinya,seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar melainkan juga sebagai pendidik. Artinya guru harus melakukan tugas profesinya dengan seimbang antara mengajar dan mendidik.
2.             Mengajar dan mendidik dengan sepenuh hati
Mendidik dan mengajar memang merupakan satu paket proses yang tidak dapat kita pisahkan satu terhadap lainnya. Dan, untuk dapat mencapai tujuan pendidikan maka indicator prestasi belajar harus di imbangi dengan upaya atau langkah konkrit untuk mencapai kondisi tersebut.
Guru yang mengajar dengan hati, akan mampu menarik hati anak didiknya. Biasanya mereka adalah contoh guru-guru idola.Guru yang kreatif biasanya dimulai dari kecintaan pada ilmunya. Guru idola adalah guru yang selalu dinanti. Guru sejati senang jika melihat muridnya bahagia dan sukses, bukan senang melihat anak didiknya tertekan.
C.      Mendidik dengan Keteladanan
Kata mendidik, mempunyai makna yang lebih dalam karena selain guru mempunyai tugas untuk mengajar tapi mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan anak muridnya menjadi seorang manusia yang lebih  berbudi luhur.
              Keteladanan hendaknya diartikan dalam arti luas, yaitu berbagai ucapan, sikap, perilaku yang melekat pada pendidik. Jika hal ini telah dilakukan dan dibiasakan dengan baik sejak awal, maka akan memiliki arti penting dalam membentuk karakter sebagai seorang guru yang mendidik.
          Ada 3 unsur agar seseorang dapat diteladani
1.        Kesiapan untuk dinilai
Kesiapan untuk dinilai berarti adanya kesiapan menjadi cermin bagi dirinya maupun orang lain.
2.        Memiliki integritas
Integritas adalah adanya kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata dan perbuatan. Inti dari integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya. Sebagai pengejawantahan istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi terhada profesi yang diembannya.
3.        Pendidik yang dapat diteladani berarti dia juga dapat menjadi cermin orang lain.
D.      Meningkatkan Kualitas Guru
Bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan kualitas guru demi tercapainya kualitas sumber daya manusia yang tinggi, yang sedang mereka bimbing sekarang ini. Ada cara-cara sebagai berikut :
1.        Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan perhatiannya pada masalah pendidikan bangsa ini, karena tanpa bantuan pemerintah siapapun yang berusaha untuk mengubah keadaan tidak akan mendapatkan hasil yang baik.
2.        Perbanyak program beasiswa yang berkualitas untuk mendapatkan guru yang berkualitas tinggi.
3.        Pendapatan guru wajib ditingkatkan terutama mereka yang telah rela mengajar murid sekolah di berbagai tempat terpencil.
4.        Penghargaan dan perhatian sekecil apapun pada para guru akan menyentuh hati mereka untuk lebih menyayangi anak didiknya, sehingga secara otomatis guru akan memberikan perhatian lebih pada para murid.
Ada baiknya mulai sekarang kta lebih memperhatikan keberadaan seorang guru, karena merekalah anak kita bisa menjadi manusia yang lebih berguna di masa depan. 
E.       Konsep Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Cemerlang 
1.        Kebutuhan Jasmani Pada Anak Usia SD
Sesuai dengan perkembangan fisik anak usia SD yang bersifat individual,pada masa tumbuh kembang tersebut,kebutuhan anak akan bervariasi misalnya seperti porsi makanan dan minuman meningkat karena perkembangan tumbuh dan juga kognitifnya,anak usia SD membutuhkan makanan yang bergizi sehingga perkembangan fisik dan intelektualnya tidak terhambat.
2.        Kebutuhan Anak Kasih Sayang
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk dikelas tinggi SD, sudah ingin memiliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada teman saja, tetapi juga sudah ada kebutuhan untuk memberikan rasa cinta terhadap sesuatu benda. Pada masa ini, anak-anak sangat sensitive dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan mengenali ketidakadilan. Sehingga disini guru harus bertindak bijaksana dan proposional dalam memutuskan suatu tindakan.
3.        Kebutuhan Untuk Memiliki
Pada masa usia di kela-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Namun demikian, anak-anak dikelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan membanding-bandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih dominan. Artinya, segala sesuatu baik teman-teman disekolah maupun guru dipandang sebagai punya dirinya sendiri, sehingga kadang-kadang anak usia ini suka meremehkan atau mengacuhkan pendapat teman atau guru.
4.        Kebutuhan Aktualisasi Diri
            Kebutuhan ini relatif lebih abstrak dan kompleks, dan merupakan kebutuhan tingkat tinggi yang pada dasarnya merupakan perkembangan kebutuhan-kebutuhan sebelumnya. Kebutuhan ini terasa dominan pada anak-anak usia kelas tinggi di SD.
Pada usia tersebut,anak-anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinganannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju,pembalap formula,astronot dah sebagainya.
DeCecco dan Grawford (1974) mengajukan peranan guru untuk memberikan dan meningkatkan motivasi siswa, yaitu:
1.    Membangkitkan semangat siswa
Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus selalu peka terhadap perubahan kebutuhan siswa. Oleh karena itu guru bisa menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak menjadi bosen. Penting diperhatikan bahwa mengajak dan menjaga agar siswa tetap belajar adalah tugas guru dalam rangka menjaga semangat belajar. Siswa dapat diajak bersama-sama memikirkan dan melakukan proses pembelajaran yang telah direncanakan guru. Oleh karena itu penting pula bagi guru untuk mengetahui keadaan awal para siswa.
2.      Memberikan harapan yang realistis
Guru tidak hanya harus menjelaskan harapan yang realistis yang dapat dicapai siswa dengan keadaan perbedaan siswa-siswanya, tetapi juga harus dapat memodifikasi atau merubah harapan-harapan yang tidak realistis yang dibebankan kepada siswa. Oleh karena itu sebaiknya guru mempunyai data tentang kemajuan akademis siswanya sejak awal sekolah. Kegagalan-kegagalan dibidang apa saja yang sudah dialami siswanya, sehingga guru dapat mengukur harapan yang realistis bagi siswanya.
3.      Memberikan insentif
Bila siswa banyak membuat keberhasilan-keberhasilan, guru perlu memberikan insentif berupa penghargaan, pujian, hadiah, atau kata-kata yang manis. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk berusaha mengulangi perbuatan yang positif tersebut. Sehubungan dengan pemberian insentif, pemberian umpan balik oleh guru terhadap hasil kerja siswa, akan sangat berguna untuk meningkatkan upaya siswa bekerja lebih baik lagi.
4.      Memberi penghargaan
            Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang berprestasi, supaya siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan prestasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah berkunjung , diharapkan untuk meluangkan pendapat anda ....!!